Tugas Kelompok
Softskill
Disusun
Oleh :
-
Ardhiana
Noer Haq (20210984)
-
Nur
Amelia (25210114)
Kelas : 4eb23
·
Strategi Bisnis
Di dalam negeri kita juga tidak sedikit
entreprenur yang berhasil menjadikan produknya mampu memasarkan dirinya
sendiri. Contoh untuk itu adalah Johny Andrean, hair stylist yang kini
merambah ke berbagai bidang bisnis dan salah satu yang menggebrak adalah J.CO Donuts &
Coffee. Bisnis kue berbentuk ban yang didirikan sejak 2005 itu kini sudah
merambah hingga Singapura, Malaysia, Filipina, dan China, dengan jumlah gerai
tidak kurang dari 100 outlet. Anda juga tentu mengenal produk
kecap dengan merk Bango yang kini diproduksi dan dipasarkan oleh Unilever.
Namun, hingga awal 2000, kecap Bango yang produksinya dirintis oleh Tjoa Seng
Ho sejak 1928 itu praktis hanya dikenal di wilayah Jakarta dan sekitarnya,
nyaris tak terdengar di wilayah lain.
Sejak 2001, Unilever sebagai lembaga entrepreneur menjadikannya
sebagai brand nasional, bahkan internasional, karena produk tersebut kini juga
dapat ditemukan di berbagai negara dan begitu kita mendengar kata “bango”, maka
yang terlintas pertama kali tentu saja bukan burung berbulu putih yang semakin
jarang dijumpai di alam bebas, melainkan produk kecap tersebut. Meskipun sukses
kecap Bango kini di tangan Unilever, Seng Ho sendiri masih layak menyandang
atribut sebagai entrepreneur (cukup) sukses pula. Anda mungkin masih penasaran
bagaimana kok produk yang dianggap
sukses tadi bisa memasarkan dirinya sendiri. Itu bisa terjadi ketika seseorang
mengindera—melihat, menyentuh, ataupun menyebut—produk tersebut, seketika itu
pula timbul hasrat atau keinginan orang itu untuk membelinya.Memang tidak mudah
untuk mencapai tataran seperti itu, tapi bukan tidak mungkin.
Di era informasi ini, menjadikan sebuah
produk sukses relatif lebih mudah dan bisa murah. Siwo, begitu Yuswohady biasa
dipanggil, memberikan resep bagaimana keberadaan media sosial dapat menunjang
kesuksesan sebuah produk dan tentu saja kesuksesan seseorang untuk menjadi entrepreneur. “Manfaatkan komunitas dan jadikan mereka sebagai sales
person untuk menjual produk Anda,” begitu komentarnya. Dengan
kekuatan komunitas yang kini terpusat di berbagai media sosial, terutama pada
jama’ah Facebook dan Twitter, maka terbuka kemungkinan untuk memasarkan produk
luar biasa. Resep untuk memanfaatkan kekuatan luar biasa
yang dimiliki media sosial tersebut sebenarnya sudah terbukti mengantarkan
berbagai produk mencapai kesuksesan luar biasa juga, termasuk di antaranya
‘produk’ bernama Barack Hussain Obama yang terpilih dua kali sebagai presiden
negeri adidaya Amerika Serikat.
·
Cara menarik Konsumen
dan Persaingan
J.co mempunyai website khusus yaitu www.jcodonuts.com yang menyediakan beragam menu-menu didalamnya
dengan konten yang lengkap untuk menjawab rasa penasaran para penyuka J.co
serta design web yang sangat menarik. J.co juga mempunya akun twitter untuk
media promosi yang sangat inovatif dan praktis @JcoIndonesia di akun ini
menyediakan jasa delivery untuk j.cool yogurt dan delivery donuts juga
tentunya, selain memudahkan kostumer untuk mengetahui produk terbaru dari J.co
ternya akun twitter ini juga menyediakan beberapa promo salah satunya “BUY
PASEO premium Tissue and Get JCO voucher valid in all JCO store.Hurry!! The
voucher are limited. via: @JcoIndonesia ” dan masih banyak lagi promo lainnya
di twit dan juga fan page di FB nya yaitu J.CO Donuts and Coffee Indonesia.
Persaingan dalam dunia usaha khususnya
di bidang industri makanan semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam usaha
untuk lebih kreatif dan inovatif agar dapat bertahan di persaingan. Terlebih
lagi di dalam globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat,
perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan tanggap dalam melihat
peluang, acaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik itu perusahaan dalam
posisi pemimpin pasar, maupun pengikutnya, maka dari itu persiapan dari segala
jenis bentuk, terutama dalam segi teknis kualitas produk, harus diperhatikan
dengan seksama. Sehingga persaingan yang semakin ketat tersebut, setiap usaha
perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara
memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan
dengan pesaing untuk dapat menarik minat konsumen. Menarik konsumen melakukan
pembelian tidak hanya dapat dilakukan dengan memberikan diskon, door prize atau
kegiatan promo lainnya. Menarik konsumen untuk melalukan pembelian juga dapat
di lakukan dengan cara memberikan senyuman dan keramahan yang menyenangkan bagi
konsumen pada saat di dalam toko, karena konsumen yang merasa senang diharapkan
akan melakukan pembelian untuk dapat menciptakan suasana nyaman dan
menyenangkan, maka perlu memberikan kepuasan kepada konsumen.
J.Co Donuts yang menempatkan produknya
sebagai produk internasional yang memiliki nilai lebih, maka J.Co donuts ingin menawarkan rasa donat yang berbeda
kepada konsumennya yang di mana belum pernah dirasakan sebelumnya. J.Co donuts
hadir dengan konsep donat yang sederhana, namun berhasil untuk memikat konsumen
dan membuka gerai hingga kemanca negara. Pertumbuhanpun kian meningkat dari
tahun ketahun. J.Co Donuts pertama kali didirikan pada tanggal 26 juni 2005
oleh PT. Johny Andrean Gruop di Mall lippo karawaci, Tangerang. Dalam waktu 6
bulan pembukaan pertamanya, J.Co Donuts berhasil menambah jumlah gerainya
sebanyak 22 gerai di indonesia. Sampai dengan tahun 2010, J.Co Donuts telah
memiliki 62 gerai di Indonesia dan 8 gerai di Singapur dan malaysia.
Kesuksesan J.Co Donuts telah mendapat
pengakuan yang terbukti dari beberapa penghargaan yang telah diterima antara
lain, “Best Marketing award” sebagai brand yang memiliki produk paling
berinovasi di tahun pertama, “Best Donuts 2006“ oleh Free Magazine, The Integrated
Marketing Strategy Champion 2008” Oleh SWA dan Markplus & Co dan Cakram
Award 2008 sebagai “Break Trough Cempaign Category food & beverage”.
Sebagai usaha food & beverage pada donut dan kopi, J.Co Donuts memiliki
beberapa pesaing di antaranya, Big Apple Donuts & Coffee, Dunkin Donuts,
I-Crave Donuts dan krispy kreme doughnuts coffee.
Sejak pertama kali dibuka J.Co Donuts
membuat para konsumennya rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkannya,
antrian J.Co Donuts bisa mencapai bermeter-meter. J.Co Donuts berhasil mencuri
perhatian konsumen sejak pertama kali dibuka karena menampilkan sesuatu yang
berbeda dimana menghasilkan konsep Open Kitchen di mana konsumen dapat melihat
secara langsung proses pembuatan donuts tersebut.
·
Persaingan pada
perusahaan J.Co Donuts
Berawal dari seringnya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri Johny
Andrean Pemilik jaringan Breadtalk Indonesia, mendapatkan kesempatan untuk
mencicipi berbagai jenis donut dengan citarasa yang unik dan berbeda-beda.Hal
itu membuatnya tertarik untuk membeli bisnis franchise Dunkin
Donuts. Namun, berdasarkan pengamatannya ada beberapa hal yang
tidak sesuai dengan keinginannya mengenai produk dan cita rasanya. Melihat itu,
akhirnya Johny memutuskan untuk mengembangkan produksi
donatnya sendiri tanpa harus membeli franchise. Ia memilih untuk
menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia
coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada bahan baku dan proses
produksi.
Ketika kembali ke
Indonesia, ia memutuskan untuk membuka toko dan gerainya sendiri dengan konsep,
rasa dan bentuk yang sama dengan Dunkin Donuts. Dengan Brand J.CO
ia mencari inovasi yang tidak dimiliki
dari perusahaan Dunkin Donuts, seperti konsep dapur yang terbuka sehingga
konsumen dapat melihat sendiri proses pembuatan dari donat tersebut, lalu
penambahan Topping pada produk donatnya.Selain itu ada beberapa faktor yang
membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donuts, antara lain 50 %
Bahan baku donat tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat yang
diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang diimpor
dari Italia dan Costa Rica. Dengan itu, J.CO mendapatkan posisi
sebagai produk dengan kualitas premium di Indonesia.
Jika dilihat dari
kemajuan yang dicapai J.CO saat ini, Johny Andrean mengambil
keputusan tepat dengan mengembangkan gerainya sendiri. Pengamatan
pada perusahaan sejenis terdahulu membuatnya jeli dalam melihat peluang dan
inovasi pada produk yang dikembangkannya. Secara kualitas, Produk
J.CO mengungguli produk sebelumnya. Johny melakukan pengamatan, meniru dan
memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih baik. Walaupun belum
setenar Dunkin Donuts, perlahan tapi pasti Johny mulai merambah
dunia internasional. Terbukti dengan dibukanya gerai J.CO di Singapura yang
menjadi titik awal Go International perusahaanya.
·
Cara Merekrut Pegawai
Karena J.Co merupakan produk yang sedang
ramai di pasaran indonesia maupun mancanegara, maka banyak membutuhkan karyawan
dikarenakan J.Co akan membuka banyak outlet di berbagai wilayah. Dalam merekrut
pegawainya J.Co Donuts tidak terlalu susah, untuk bekerja di J.Co Donuts
syarat-syaratnya minimal lulusan SMA/sederajat, membawa fotocopy ijazah dan ktp, membawa cv dan surat lamaran. Setelah
itu bawa persayaratan tersebut ke kantor pusat J.Co.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar