Senin, 30 Juni 2014

Strategi Bisnis J.Co Donuts


Tugas Kelompok Softskill


Disusun Oleh :
-        Ardhiana Noer Haq (20210984)
-        Nur Amelia (25210114)

          Kelas : 4eb23


·          Strategi Bisnis
Di dalam negeri kita juga tidak sedikit entreprenur yang berhasil menjadikan produknya mampu memasarkan dirinya sendiri. Contoh untuk itu adalah Johny Andrean, hair stylist yang kini merambah ke berbagai bidang bisnis dan salah satu yang menggebrak adalah J.CO Donuts & Coffee. Bisnis kue berbentuk ban yang didirikan sejak 2005 itu kini sudah merambah hingga Singapura, Malaysia, Filipina, dan China, dengan jumlah gerai tidak kurang dari 100 outlet. Anda juga tentu mengenal produk kecap dengan merk Bango yang kini diproduksi dan dipasarkan oleh Unilever. Namun, hingga awal 2000, kecap Bango yang produksinya dirintis oleh Tjoa Seng Ho sejak 1928 itu praktis hanya dikenal di wilayah Jakarta dan sekitarnya, nyaris tak terdengar di wilayah lain.
Sejak 2001, Unilever sebagai lembaga entrepreneur menjadikannya sebagai brand nasional, bahkan internasional, karena produk tersebut kini juga dapat ditemukan di berbagai negara dan begitu kita mendengar kata “bango”, maka yang terlintas pertama kali tentu saja bukan burung berbulu putih yang semakin jarang dijumpai di alam bebas, melainkan produk kecap tersebut. Meskipun sukses kecap Bango kini di tangan Unilever, Seng Ho sendiri masih layak menyandang atribut sebagai entrepreneur (cukup) sukses pula. Anda mungkin masih penasaran bagaimana kok produk yang dianggap sukses tadi bisa memasarkan dirinya sendiri. Itu bisa terjadi ketika seseorang mengindera—melihat, menyentuh, ataupun menyebut—produk tersebut, seketika itu pula timbul hasrat atau keinginan orang itu untuk membelinya.Memang tidak mudah untuk mencapai tataran seperti itu, tapi bukan tidak mungkin.
Di era informasi ini, menjadikan sebuah produk sukses relatif lebih mudah dan bisa murah. Siwo, begitu Yuswohady biasa dipanggil, memberikan resep bagaimana keberadaan media sosial dapat menunjang kesuksesan sebuah produk dan tentu saja kesuksesan seseorang untuk menjadi entrepreneur. “Manfaatkan komunitas dan jadikan mereka sebagai sales person untuk menjual produk Anda,” begitu komentarnya. Dengan kekuatan komunitas yang kini terpusat di berbagai media sosial, terutama pada jama’ah Facebook dan Twitter, maka terbuka kemungkinan untuk memasarkan produk luar biasa. Resep untuk memanfaatkan kekuatan luar biasa yang dimiliki media sosial tersebut sebenarnya sudah terbukti mengantarkan berbagai produk mencapai kesuksesan luar biasa juga, termasuk di antaranya ‘produk’ bernama Barack Hussain Obama yang terpilih dua kali sebagai presiden negeri adidaya Amerika Serikat.

·          Cara menarik Konsumen dan Persaingan
J.co mempunyai website khusus yaitu www.jcodonuts.com  yang menyediakan beragam menu-menu didalamnya dengan konten yang lengkap untuk menjawab rasa penasaran para penyuka J.co serta design web yang sangat menarik. J.co juga mempunya akun twitter untuk media promosi yang sangat inovatif dan praktis @JcoIndonesia di akun ini menyediakan jasa delivery untuk j.cool yogurt dan delivery donuts juga tentunya, selain memudahkan kostumer untuk mengetahui produk terbaru dari J.co ternya akun twitter ini juga menyediakan beberapa promo salah satunya “BUY PASEO premium Tissue and Get JCO voucher valid in all JCO store.Hurry!! The voucher are limited. via: @JcoIndonesia ” dan masih banyak lagi promo lainnya di twit dan juga fan page di FB nya yaitu J.CO Donuts and Coffee Indonesia.
Persaingan dalam dunia usaha khususnya di bidang industri makanan semakin ketat, sehingga menuntut berbagai macam usaha untuk lebih kreatif dan inovatif agar dapat bertahan di persaingan. Terlebih lagi di dalam globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan tanggap dalam melihat peluang, acaman, tantangan, hambatan, dan gangguan baik itu perusahaan dalam posisi pemimpin pasar, maupun pengikutnya, maka dari itu persiapan dari segala jenis bentuk, terutama dalam segi teknis kualitas produk, harus diperhatikan dengan seksama. Sehingga persaingan yang semakin ketat tersebut, setiap usaha perlu meningkatkan kekuatan yang ada dalam perusahaannya dengan cara memunculkan perbedaan atau keunikan yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan pesaing untuk dapat menarik minat konsumen. Menarik konsumen melakukan pembelian tidak hanya dapat dilakukan dengan memberikan diskon, door prize atau kegiatan promo lainnya. Menarik konsumen untuk melalukan pembelian juga dapat di lakukan dengan cara memberikan senyuman dan keramahan yang menyenangkan bagi konsumen pada saat di dalam toko, karena konsumen yang merasa senang diharapkan akan melakukan pembelian untuk dapat menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan, maka perlu memberikan kepuasan kepada konsumen.
J.Co Donuts yang menempatkan produknya sebagai produk internasional yang memiliki nilai lebih, maka J.Co donuts  ingin menawarkan rasa donat yang berbeda kepada konsumennya yang di mana belum pernah dirasakan sebelumnya. J.Co donuts hadir dengan konsep donat yang sederhana, namun berhasil untuk memikat konsumen dan membuka gerai hingga kemanca negara. Pertumbuhanpun kian meningkat dari tahun ketahun. J.Co Donuts pertama kali didirikan pada tanggal 26 juni 2005 oleh PT. Johny Andrean Gruop di Mall lippo karawaci, Tangerang. Dalam waktu 6 bulan pembukaan pertamanya, J.Co Donuts berhasil menambah jumlah gerainya sebanyak 22 gerai di indonesia. Sampai dengan tahun 2010, J.Co Donuts telah memiliki 62 gerai di Indonesia dan 8 gerai di Singapur dan malaysia.
Kesuksesan J.Co Donuts telah mendapat pengakuan yang terbukti dari beberapa penghargaan yang telah diterima antara lain, “Best Marketing award” sebagai brand yang memiliki produk paling berinovasi di tahun pertama, “Best Donuts 2006“ oleh Free Magazine, The Integrated Marketing Strategy Champion 2008” Oleh SWA dan Markplus & Co dan Cakram Award 2008 sebagai “Break Trough Cempaign Category food & beverage”. Sebagai usaha food & beverage pada donut dan kopi, J.Co Donuts memiliki beberapa pesaing di antaranya, Big Apple Donuts & Coffee, Dunkin Donuts, I-Crave Donuts dan krispy kreme doughnuts coffee.
Sejak pertama kali dibuka J.Co Donuts membuat para konsumennya rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkannya, antrian J.Co Donuts bisa mencapai bermeter-meter. J.Co Donuts berhasil mencuri perhatian konsumen sejak pertama kali dibuka karena menampilkan sesuatu yang berbeda dimana menghasilkan konsep Open Kitchen di mana konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatan donuts tersebut.

·          Persaingan pada perusahaan J.Co Donuts
Berawal dari seringnya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri Johny Andrean Pemilik jaringan Breadtalk Indonesia, mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis donut dengan citarasa yang unik dan berbeda-beda.Hal itu membuatnya tertarik untuk membeli bisnis  franchise Dunkin DonutsNamun, berdasarkan pengamatannya ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan keinginannya mengenai produk dan cita rasanya. Melihat itu, akhirnya Johny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli franchise. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada bahan baku dan proses produksi.
Ketika kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk membuka toko dan gerainya sendiri dengan konsep, rasa dan bentuk yang sama dengan Dunkin Donuts. Dengan Brand J.CO  ia mencari inovasi yang  tidak dimiliki dari perusahaan Dunkin Donuts, seperti konsep dapur yang terbuka sehingga konsumen dapat melihat sendiri proses pembuatan dari donat tersebut, lalu penambahan Topping pada produk donatnya.Selain itu ada beberapa faktor yang membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donutsantara lain 50 % Bahan baku donat tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat yang diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang diimpor dari Italia dan Costa Rica. Dengan itu, J.CO mendapatkan posisi sebagai  produk dengan kualitas premium di Indonesia.

Jika dilihat dari kemajuan yang dicapai J.CO saat ini,  Johny Andrean mengambil keputusan tepat dengan mengembangkan gerainya sendiriPengamatan pada perusahaan sejenis terdahulu membuatnya jeli dalam melihat peluang dan inovasi pada produk yang dikembangkannya. Secara kualitas, Produk J.CO mengungguli produk sebelumnya. Johny melakukan pengamatan, meniru dan memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih baik. Walaupun belum setenar Dunkin Donutsperlahan tapi pasti Johny mulai merambah dunia internasional. Terbukti dengan dibukanya gerai J.CO di Singapura yang menjadi titik awal Go International perusahaanya.

·          Cara Merekrut Pegawai
Karena J.Co merupakan produk yang sedang ramai di pasaran indonesia maupun mancanegara, maka banyak membutuhkan karyawan dikarenakan J.Co akan membuka banyak outlet di berbagai wilayah. Dalam merekrut pegawainya J.Co Donuts tidak terlalu susah, untuk bekerja di J.Co Donuts syarat-syaratnya minimal lulusan SMA/sederajat, membawa fotocopy  ijazah dan ktp, membawa cv dan surat lamaran. Setelah itu bawa persayaratan tersebut ke kantor pusat J.Co.

Referensi :

http://wulanp28.blogspot.com/2013/11/persaingan-perusahan-jco-dan-dunkin.html

Senin, 02 Juni 2014

Peralihan Kekuatan Ekonomi Dunia dan Emerging Market


 
 
Nama kelompok      :  Ardhiana Noer Haq (20210984)
Diane Khatrin Triasih (21210981)
Netti Ana Rachmayati (24210944)
Nur Amelia (25210114)
 
Kelas                          :   4eb23
·           Kesimpulan Artikel 1 :
Ekonomi dunia pada tahun 2012 masih didominasi oleh krisis eropa. Yang menyoroti masalah kondisi surat utang negara. Surat ekspetasi bahwa peralihan kekuatan ekonomi dunia akan muncul dari negara-negara emerging market. Seperti china, india, dsb. Dimana kondisi ekonomi politik akan terus berlanjut dengan adanya peralihan dari negara utara ke selatan, barat ke timur
Dampaknya di tahun 2012 dunia akan dipengaruhi dengan peralihan pengaruh dari institusi yang berpusat pada negara ke koalisi berdasarkan keinginan dan institusi non pemerintahaan. Hal ini terlihat dari kegiatan diplomasi dan aksi dari organisasi regional.
Masalah pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta penciptaan lapangan kerja yang kondusif merupakan masalah pelik yang berhubungan dengan banyaknya pengangguran dimana menjadi salah satu fokus isu ekonomi serta politik yang dihadapi pemimpin negara di dunia.
·           Artikel 2 :
 
Emerging Market In Emerging Country

            Indonesia sempat mengalami kehancuran ekonomi yang selama ini telah dibangun melalui sendi-sendi kebijakan orde baru mulai merangkak kembali menyusun fondasi perekonomiannya. International Financial Corporation (IFC) mengkaitkan klasifikasi bursa saham dengan klasifikasi negara. Jika negara tersebut masih tergolong sebagai negara berkembang, maka pasar di negara tersebut juga dalam tahap berkembang, meskipun bursa sahamnya berfungsi penuh dan diatur secara baik.
            Pasar modal berkembang dapat diidentifikasi melalui suatu negara, apakah negara tersebut merupakan negara maju atau tergolong negara berkembang. Indikatornya adalah pendapatan perkapita dari suatu negara, biasanya yang termasuk dalam negara berpenghasilan rendah sampai menengah. Namun karakteristik yang paling mencolok adalah dilihat nilai kapitalisasi pasarnya yaitu banyaknya perusahaan yang tercatat, kumulatif volume perdagangan, keketatan peraturan pasar modal, hingga kecanggihan dan kultur investor domestiknya.

            Konsekuensi pasar modal berkembang adalah nilai kapitalisasi pasarnya yang kecil. Ukuran suatu kapitalisasi pasar biasanya dilihat dari rasio perbandingan dengan nilai produk domestik bruto suatu negara. Selain itu konsekuensi lainnya adalah terdapatnya volume transaksi perdagangan yang tipis (thin trading) yang disebabkan oleh ketidaksingkronan perdagangan (non-syncronous trading) di pasar. Perdagangan yang tidak singkron disebabkan oleh banyaknya sekuritas yang teracatat tidak seluruhnya diperdagangkan, artinya terdapat beberapa waktu tertentu dimana suatu sekuritas tidak terjadi transaksi (Hartono, 2003).

            Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing. Kenyataannya bahwa terdapat perusahaan-perusahaan nasional dengan notabene berada di sektor strategis negara, ditawar oleh beberapa institusi asing melalui akuisisi saham. Terdapatnya aliran dana masuk sebagai investasi yang pada umumnya merupakan penanaman modal asing seharusnya bisa menjadi pendongkrak perekonomian secara makro.

            Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Michael Fairbanks dan Stace Lindsay konsultan senior pada Monitor Company mengemukakan tujuan investor asing datang ke negara-negara miskin yaitu biasanya hanya melihat kesempatan untuk menarik sumber daya alam , upah kerja murah dan sebagai sasaran produk atau jasa yang tidak berkualitas bagus.

            Namun terdapat alasan lain yang mendampingi motif tersebut, yaitu perbedaan yang mencolok dengan negara maju. Jika kita gunakan pendekatan daur hidup usaha maka negara berkembang masuk dalam kategori bertumbuh (growth) dibanding negara maju yang masuk dalam kategori matang (mature). Artinya bahwa terdapat daya tarik dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang tentu saja disertai oleh return yang tinggi pula, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator agregat dari industri di suatu negara. Misalnya bisnis telekomunikasi selular di Indonesia yang tergarap secara padat baru di Pulau Jawa saja, sedangkan di luar itu masih berpotensi tinggi untuk dijadikan pangsa pasar baru.



·           Kesimpulan Artikel 2 :
Indonesia sempat mengalami kehancuran ekonomi mulai kembali menyusun fondasi perekonomiannya. Indonesia yang sampai saat ini masih tercatat di IFC masih sebagai negara berkembang dengan iklim investasi terburuk di regional Asia Timur. Walaupun dengan catatan seperti itu, pada kenyataannya kita masih dilirik oleh investor asing.

Alasan utama investor asing memindahkan dananya ke negara berkembang adalah karena negara berkembang memiliki potensi-potensi usaha yang belum tergali seluruhnya, seperti pada motif klasik investasi ke negara lain. Namun terdapat alasan lain yang mendampingi motif tersebut, yaitu perbedaan yang mencolok dengan negara maju. Daya tarik dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang tentu saja disertai oleh return yang tinggi pula, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator agregat dari industri di suatu negara.